5.
Perkembangbiakan Seksual dan Aseksual
APRIL 10,
2014
3.2
Perkembangbiakan Secara Seksual dan Aseksual
1. Pengertian
Perkembangbiakan Secara Seksual dan Aseksual
Reproduksi adalah
suatu proses biologis di mana individu organisme baru diproduksi.
Reproduksi adalah cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh
semua bentuk kehidupan; setiap individu organisme ada sebagai hasil
dari suatu proses reproduksi oleh pendahulunya. Cara reproduksi
secara umum dibagi menjadi dua jenis: seksual dan aseksual.
Dalam reproduksi
aseksual, suatu individu dapat melakukan reproduksi tanpa
keterlibatan individu lain dari spesies yang sama. Pembelahan sel
bakteri menjadi dua sel anak adalah contoh dari reproduksi aseksual.
Walaupun demikian, reproduksi aseksual tidak dibatasi kepada
organisme bersel satu. Kebanyakan tumbuhan juga memiliki kemampuan
untuk melakukan reproduksi aseksual. Reproduksi seksual membutuhkan
keterlibatan dua individu, biasanya dari jenis kelamin yang berbeda.
Reproduksi manusia normal adalah contoh umum reproduksi seksual.
Secara umum, organisme yang lebih kompleks melakukan reproduksi
secara seksual, sedangkan organisme yang lebih sederhana, biasanya
satu sel, melakukan reproduksi secara aseksual.
Reprosuksi Seksual Mula-mula Hifa
berbeda jenis saling berdekatan. Hifa betina akan membentuk
Askogonium dan hifa jantan akan membentuk Anteridium, masing-masing
berinti haploid. Dari askogonium akan tumbuh Trikogin yaitu saluran
yang menghubungkan askogonium dan anteridium. Melalui trikogin
anteridium pindah dan masuk ke askogonium sehingga terjadi
plasmogami. Askogonium tumbuh membentuk sejumlah hifa askogonium yang
dikarion. Pertumbuhan terjadi karena pembelahan mitosis antara
inti-inti tetapi tetap berpasangan. Pada ascomycota yang memiliki
badan buah, kumpulan hifa askogonium yang dikariotik ini membentuk
jalinan kompak yang disebut Askokarp. Ujung-ujung hifa pada askokarp
membentuk askus dengan inti haploid dikariotik. Di dalam askus
terjadi kariogami menghasilkan inti diploid. Di dalam askus terdapat
8 buah spora. Spora terbentuk di dalam askus sehingga disebut
sporaaskus. Spora askus dapat tersebar oleh angin. Jika jatuh di
tempat yang sesuai, spora askus akan tumbuh menjadi benang hifa yang
baru.
Catatan: Di dalam askus terdapat 8 buah
spora karena 2 inti diploid melakukan pembelahan meiosis menghasilkan
4 inti haploid. Setiap haploidakan membelah secara mitosis sehingga
setiap askus terdiri dari 8 buah spora
Reproduksi Aseksual
Reproduksi aseksual
adalah proses reproduksi dimana keturunan timbul dari orangtua
tunggal, dan mewarisi gen dari satu orang tua. Aseksual adalah
reproduksi yang tidak melibatkan meiosis, ploidi pengurangan, atau
fertilisasi. Sebuah definisi yang lebih ketat adalah agamogenesis
yang adalah reproduksi tanpa fusi gamet. Reproduksi aseksual adalah
bentuk reproduksi organisme bersel tunggal seperti archaea, bakteri,
dan protista. Banyak tanaman dan jamur bereproduksi secara aseksual
juga.
Sementara semua prokariota bereproduksi
secara aseksual (tanpa pembentukan dan fusi gamet), mekanisme
transfer gen lateral yang seperti konjugasi, transformasi, dan
transduksi kadang-kadang disamakan dengan reproduksi seksual. Kurang
lengkapnya reproduksi seksual relatif jarang terjadi di antara
organisme multiseluler, terutama hewan.
Hal ini tidak sepenuhnya mengerti
mengapa kemampuan untuk bereproduksi secara seksual begitu umum di
antara mereka. Hipotesis saat ini menunjukkan bahwa reproduksi
aseksual mungkin memiliki manfaat jangka pendek ketika pertumbuhan
penduduk yang cepat adalah penting atau dalam lingkungan yang stabil,
sedangkan reproduksi seksual menawarkan keuntungan bersih dengan
generasi yang lebih cepat memungkinkan keragaman genetik,
memungkinkan adaptasi terhadap perubahan lingkungan. Kendala
perkembangan mungkin mendasari mengapa beberapa hewan telah
melepaskan reproduksi seksual sepenuhnya dalam siklus hidup mereka.
Reproduksi aseksual misalnya Membelah
diri, Tunas (Reproduksi), Reproduksi vegetatif, Fragmentasi,
Sporogenesis, Partenogenesis, dan Apomiksis.
2. Contoh
Perkembangbiakan secara seksual dan aseksual :
Perkembangbiakan secara seksual dan
aseksual
* Perkembangbiakan Seksual
Pada reproduksi seksual tidak
selalu terjadi pembuahan, namun kadang-kadang dapat terbentuk
individu baru tanpa adanya pembuahan, sehingga reproduksi secara
kawin pada hewan invertebrata dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
Tanpa pembuahan, yaitu pada peristiwa
Partenogenesis, sel telur tanpa dibuahi dapat tumbuh menjadi individu
baru. Misalnya pada lebah jantan dan semut jantan.
Dengan pembuahan, dapat dibedakan atas
konjugasi dan anisogami.
Konjugasi, ini terjadi pada
invertebrata yang belum jelas alat reproduksinya misalnya Paramecium.
Anisogami, yaitu peleburan dua asel
kelamin yang tidak sama besarnya, misalnya peleburan mikrogamet dan
makrogamet pada Plasmodium, dan peleburan sperma dengan ovum di dalam
rahim.
Contoh :
1. Aves
Fertilisasi internal dengan
kloaka. Semua jenis burung bereproduksi dengan cara bertelur
(ovipar). Ada burung yang mengerami telurnya, ada yang menyimpannya
dalam lubang-lubang yang ditutupi daun, ada pula yang menyimpan
telurnya didalam pasir. Seekor burung sekali musim hanya mampu
bertelur beberapa butir saja. Pada burung merpati, sekali musim
bertelur mengeluarkan 2 butir telur yang akan menetas menghasilkan
burung jantan dan betina. Embrio yang berkembang dalam cangkang
mendapat makanan dari cadangan makanan yang tersimpan dalam telur
tersebut.
2. Amfibi
Seperti pada ikan, katak juga
bertelur dengan fertilisasi eksternal. Telur yang telah dibuahi akan
bergerombol dipermukaan air. Setelah enam hari telur akan menetas
menghasilkan berudu atau kecebong. Berudu hidup di dalam air dan
bernafas dengan insang. Setelah mengalami metamorfosis selama 1- 3
bulan, ia akan berubah bentuk menjadi katak. Pada umur satu tahun
katak telah menjadi dewasa
* Perkembangbiakan Aseksual
Dalam reproduksi aseksual, suatu
individu dapat melakukan reproduksi tanpa keterlibatan individu lain
dari spesies yang sama. Pembelahan sel bakteri menjadi dua sel anak
adalah contoh dari reproduksi aseksual. Walaupun demikian, reproduksi
aseksual tidak dibatasi kepada organisme bersel satu. Kebanyakan
tumbuhan juga memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi aseksual.
Perkembangbiakan secara aseksual pada
hewan invertebrata terjadi dengan cara:
Membelah diri (pembelahan biner),
yaitu pembelahan diri dari satu sel menjadi dua sel baru. Misalnya,
terjadi pada Protozoa.
Fragmentasi, yaitu pemisahan sebagian
sel dari suatu koloni dan selanjutnya membentuk koloni sel baru.
Misalnya, terjadi pada Volvox.
Sporulasi atau pembentukan spora,
misalnya Plasmodium (penyebab malaria) pada fase oosit. Oosit akan
membelah dan selanjutnya akan menghasilkan sporozoit.
Pembentuhan tunas, misalnya pada hewan
Hydra dan Porifera
Dengan regenerasi, yaitu sebagian tubuh
terpisah dan selanjutnya bagian tadi dapat tumbuh menjadi individu
baru yang lengkap. Misalnya pada Planaria dan Bintang Laut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar