4.
Kehidupan di Bumi
APRIL 10,
2014
3.1
Asal Mula Kehidupan di Bumi
Awal
mulanya dunia ini hanya
sebatas planet yang
kosong dan lama kelamaan dunia ini penuh dengan makhluk – makhluk
yang menempati bumi ini dan mulailah terjadi kehidupan di dunia ini.
Sejarah kehidupan dibumi dapat diungkap melalui fosil. Fosil
telah menjadi bukti yang paling kuat untuk menjelaskan tentang
kejadian makroevolusi. Makroevolusi merupakan perubahan dalam
skala besar diatas tingkatan spesies yang berlangsung
dalam jangka waktu yang sangat lama. Kebanyakan fosil ditemukan
tertanam dalam batuan sediment. Melalui prose alami yang
panjang, sediment-sedimen dapat tersusun secara berlapis-lapis
membentuk strata (tingkatan). Setiap lapisan strata, disebut catatan
fosil berguna bagi ilmuwan untuk menjelaskan sejarah kehidupan
dibumi. Studi kasus yang mempelajari catatan fosil disebut
paleontology. Dibawah
ini adalah beberapa teori asal mula kehidupan dibumi.
Bumi
kita dahulu terbentuk dalam keadaan hangat dan pijar yang secara
perlahan – lahan bumi mengadakan kondensasi atau lebih dingin
sehingga pada suatu saat terbentuklah kerak atau kulit bumi. Bagian
yang berbentuk cair membentuk samudera atau hidrosfer, sedangkan
bagian yang berbentuk gas disebut atmosfer dan yang berbentuk padat
disebut litosfer.
Lapisan
bumi yang dihuni oleh berbagai makhluk hidup melangsungkan
kehidupannya disebut biosfer. Dalam kehidupan makhluk hidup tersebut,
terbentuk suatu sistem hubungan
antara makhluk hidup dengan materi dan energi yang
mengelilinginya.
Ciri
– ciri sebuah benda hidup atau makhluk hidup ialah :
1.
Melakukan pertukaran zat atau metabolisme, yakni adanya zat yang
masuk dan keluar.
2.
Tumbuh atau bertambah besar karena pertambahan dari dalam dan
bergerak.
3.
Melakukan reproduksi atau berkembangbiak.
4.
Memiliki irabilitas atau kepekaan terhadap rangsangan dan memberikan
reaksi terhadap rangsangan itu.
5.
Memiliki kemampuan mengadakan adaptasi terhadap lingkungan.
Secara
perlahan-lahan bumi mengadakan kondensasi atau menjadi lebih dingin
sehingga pada suatu saat terbentuklah kerak atau kulit bumi. Yang
berbentuk cair membentuk samudra atau hidrosfer, yang berbentuk gas
disebut atmosfer dan yang berbentuk padat disebut litosfer. Pada saat
ini kulit bumi tersebut dihuni oleh berbagai jenis makhluk hidup yang
beraneka ragam. Lapisan bumi yang dihuni oleh berbagai makhluk hidup
itu kita sebut biosfer.
Banyak
terdapat teori maupun paham-paham yang dikemukakan oleh para ilmuan
mengenai teori
awal mula kehidupan di dunia.
Namun semuanya belum dapat memberikan jawaban yang pasti. Sebenarnya
sudah sejak zaman Yunani Kuno manusia berusaha memberikan jawaban
terhadap awal mula kehidupan di muka bumi ini. Namun, jawaban itu
umumnya hanya berupa dongeng atau mitos belaka. Berikut ini
dikemukakan beberapa teori-teori awal mula makhluk hidup di dunia,
sebagai bahan kajian kita untuk mengenal lebih jauh sejarah
awal mula kehidupan di dunia.
Usia
Bumi kurang lebih adalah 3000 juta tahun
, namun hadirnya kehidupan diatas bumi barulah sekitar 2000 tahun,
dan berwal dari mahluk yang sangat sederhana.
Hal itu diketahui berdasarkan penelitian dan analisis dengan menggunakan metode perbandingan zat radioaktif dengan zat hasil seluruhnya. Dengan metode itu pula diperkirakan bahwa bumi telah membentuk batuan sejak 5 ribu juta tahun yang lalu. Dari berbagai penelitian terdapat batuan yang berumur 3,5 juta tahun yang telah menunjukan tanda – tanda kehidupan atau fosil.
Hal itu diketahui berdasarkan penelitian dan analisis dengan menggunakan metode perbandingan zat radioaktif dengan zat hasil seluruhnya. Dengan metode itu pula diperkirakan bahwa bumi telah membentuk batuan sejak 5 ribu juta tahun yang lalu. Dari berbagai penelitian terdapat batuan yang berumur 3,5 juta tahun yang telah menunjukan tanda – tanda kehidupan atau fosil.
Kita
mengenal beberapa hipotesis tentang asal mula kehidupan. Perlu
diketahui bahwa hipotesis yang dikemukakan para ahli tidak terlepas
dari cara penalaran seseorang dari zaman ke zaman, oleh karena itu
ada beberapa hipotesis yang agak kurang tepat kedengarannya. Namun
sebaliknya, ada beberapa hipotesis yang benar bila ditinjau dari segi
logika.
Berikut
beberapa hipotesis atau teori tentang dari mana asal kehidupan di
Bumi :
1. Hidup
dari Tuhan
Pendapat
ini lebih dikenal dengan paham, Penciptaan Khusus yang mengandung
arti bahwa Tuhan langsung turun tangan. Ilmuwan Tidak menolak
anggapan ini, tetapi semacam itu diluar taraf dan batas ilmu
pengetahuan. Pendapat ini dikenal dengan sebutan Teori Transedental ,
yang berpendapat bahwa semua ciptaan dari sisi “Religi “ adalah
Ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa dan itu luar jangkauan sains.
- Teori Asal-usul Kehidupan di Bumi
· Teori
Kosmozoa
Teori
ini menerangkan adanya kehidupan di bumi kita dengan mengandaikan
bahwa kehidupan dibawa kemari dari tempat lain di alam semesta, boleh
jadi tergabung dalam meteorit yang jatuh.
· Teori
Pfluger
Teori
ini menyatakan bahwa bumi berasal dari suatu materi yang sangat
panas, kemudian dari bahan itu mengandung karbon dan nitrogen
terbentuk senyawa Cyanogen (CN). Senyawa tersebut dapat terjadi pada
suhu yang sangat tinggi dan selanjutnya terbentuk zat protein
pembentuk protoplasma yang akan menjadi makhluk hidup.
· Teori
Moore
Teori
ini menyatakan bahwa makhluk hidup dapat muncul dari kondisi ysng
cocok dari bahan anorganik pada saat bumi mengalami pendinginan
melalui suatu proses yang kompleks dalam larutan yang labil. Bila
fase keadaan kompleks itu tercapai akan muncullah hidup.
· Teori
Allen
Teori
ini menyatakan bahwa pada saat keadaan fisis bumi ini seperti’
keadaan sekarang, beberapa reaksi terjadi yaitu energi yang datang
dari sinar matahari diserap oleh zat besi yang lembab dan menimbulkan
pengaturan atom dari materi-materi. Interaksi antara nitrogen,
karbon, hidrogen, oksigen, dan sulfur dalam genangan air di muka bumi
akan membentuk zat-zat yang difus yang akhirnya membentuk protoplasma
benda hidup.
· Teori
Transendental
Teori
ini merupakan jawaban secara religi bahwa benda hidup itu diciptakan
oleh Super Nature atau Tuhan Yang Maha Kuasa di luar jangkauan sains.
Perubahan
secara bertahap dari semua makhluk hidup itu, terjadi perlahan dan
terus – menerus dan disebut dengan evolusi. Evolusi yang terjadi di
bumi ini tidak berlangsung secara cepat tapi bertahun – tahun dan
sampai sekarang kehidupan dibumi berlangsung Dibawah ini adalah
beberapa Zaman asal mula kehidupan dibumi bumi :
1.
Era arkea /archean (4600-2500 juta tahun)
Pada
era arkean bumi terbentuk melalui proses evolusi biokimiawi yang
selanjutnya proses tersebut menghasilkan sel pertama dan
menghasilkann organisme pertama.
2.
Era proteozoikum/proterozoic (2500-544 juta tahun)
Pada
era ini bumi terbentuk melalui sel prokarya, lalu sel prokarya
menghasilkan bakteri penghasil oksigen yg berguna bagi seluruh
kehidupan manusia.Selain itu bumi juga terbentuk melelui sel
eukaryota pertama yg mengahasilkan protista yg terbagi menjadi
;profita,protozoa,hewan overtabrata muncul.
3.
Era Palezoikum/paleozoic (544-250 juta tahun)
Pada
zaman ini muncul hewan hewan bertulang belakang seperti arthropoda,
vertebrata. contoh : ikan, reptil dan fungi
4.
Era Mesozoikum/mesozoic (250-60 juta tahun)
Pada
zaman ini muncul hewan – hewan dinosaurus kecil lalu besar
dan lama kelaman
pada zaman ini semua hewan dinosaurus punah
5.
Era senozoikum/cenozoic (65 juta tahun)
Pada
zaman ini mulai muncul mamalia kecil dan tak lama muncul mamalia
besar . dan pada eara ini muncul hewan primata seperti monyet ,karena
monyet merupakan nenek moyang manusia yg disebut manusia purba lalu
muncul manusia pertama dan muncul manusia modern.
2.
Membedakan
dengan jelas teori Abiogenesis dan Biogenesis
Teori
ini menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda tidak hidup
atau makhluk hidup ada dengan sendirinya. Teori ini dikenal dengan
teori Generation Spontanea. Tokoh pencetus teori ini yaitu
Aristoteles dan John Nedham. Pada percobaan Aristoteles, tanah yang
direndam air akan muncul cacing. Pada percobaan Nedham, kaldu direbus
dalam wadah selama beberapa menit, setelah itu wadah ditutup
menggunakan gabus. Setelah beberapa hari, terdapat bakteri dalam
kaldu tersebut. Nedham berpendapat bahwa bakteri berasal dari kaldu.
Teori
Biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.
Tokoh pencetus teori ini adalah Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani,
dan Louis Pasteur. Hasil penelitian Francesco Redi adalah Belatung
berasal dari lalat yang hinggap di daging untuk bertelur.
- Menjelaskan Kembali Berbagai Macam Percobaan Yang Dilakukan
Para
Ilmuwan Pencetus Teori Asal Mula Kehidupan Dibumi
a.
Teori Abiogenesis (Generatio Spontanea)
Tokoh
teori Abiogenesis adalah Aristoteles (384-322 SM). Dia adalah seorang
filsafat dan tokoh ilmu pengetahuan Yunani Kuno. Teori Abiogenesis
ini menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati dan
terjadi secara spontan (generatio spontanea). Beberapa ahli penganut
teori abiogenesis adalah John Needham, Antonie Van Leeuwenhoek, dan
Van Helmot. Kemudian pada abad ke-17 Antonie Van Leeuwenhoek berhasil
menemukan mikroskop sederhana yang dapat digunakan untuk mengamati
benda-benda aneh yang amat kecil yang terdapat pada setetes air
rendaman jerami. Oleh para pendukung paham abiogenesis hasil
pengamatan Antonie Van
b.
Teori Biogenesis
Teori
ini menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga.
Tokoh-tokoh pendukung teori Abiogenesis antara lain Francesco Redi
(Italia) Lazzaro Spallanzani ( Italia) dan Louis Pasteur (Prancis).
- Percobaan Francesco Redi (1626-1698) menggunakan bahan tiga kerat daging dan tiga toples. Stoples I diisi dengan sekerat daging, ditutup rapat-rapat. Stoples II diisi dengan sekerat daging, ditutup dengan kain kasa. Stoples III disi dengan sekerat daging, dibiarkan tetap terbuka. Selanjutnya ketiga stoples tersebut diletakkan pada tempat yang aman. Setelah beberapa hari, keadaan daging dalam ketiga stoples tersebut diamati. Stoples I pada daging ini tidak ditemukan belatung . Stoples II pada daging terdapat sedikit belatung. Stoples III pada daging terdapat banyak belatung. Berdasarkan hasil percobaan tersebut, Francesco redi menyimpulkan bahwa belatung yang terdapat pada daging di stoples II dan III bukan terbentuk dari daging yang membusuk, tetapi berasal dari telur lalat yang ditinggal pada daging ketika lalat tersebut hinggap disitu.
- Percobaan Lazzaro Spallanzani (1729-1799) menggunakan air kaldu atau air rebusan
daging
dan dua buah labu. Percobaan Spallanzani sebagai berikut :
Labu
I dan labu II diisi air kaldu, kemudian dipanaskan sampai mendidih.
Labu I dibiarkan tetap terbuka. Labu II ditutup rapat-rapat dengan
sumbat gabus. Kedua labu tersebut dibiarkan selama ± 1 minggu. Hasil
percobaannya adalah sebagai berikut. Labu I air kaldunya menjadi
keruh dan berbau busuk. Setelah diteliti ternyata air kaldu pada labu
I banyak mengandung mikroba. Sedangkan labu II air kaldunya tetap
jernih. Tetapi, apabila labu ini dibiarkan terbuka lebih lama lagi,
ternyata juga banyak mengandung mikroba, airnya berubah menjadi lebih
keruh serta baunya tidak enak (busuk). Berdasarkan hasil percobaan
tersebut, Lazzaro Spallanzani menyimpulkan bahwa mikroba yang ada
didalam kaldu tersebut bukan berasal dari air kaldu (benda mati),
tetapi berasal dari kehidupan di udara. Jadi, adanya pembusukan
karena telah terjadi kontaminasi mikroba dari udara ke dalam air
kaldu tersebut.
- Percobaan Louis Pasteur (1822-1895) menggunakan bahan air kaldu dengan alat labu
dengan
pipa leher anggsa (berbentuk S). Langkah-langkah percobaan Pasteur
sebagai berikut :
Langkah
I labu disi air kaldu, kemudian ditutup rapat-rapat dengan gabus.
Setelah itu pada gabus tersebut dipasang pipa kaca berbentuk leher
angsa. Lalu, labu dipanaskan atau disterilkan.
·
Langkah II labu didinginkan dan diletakkan ditempat yang
aman. Setelah beberapa hari, keadaan air kaldu diamati. Ternyata air
kaldu tersebut tetep jernih dan tidak mengandung mikroorganisme,
namun di bagian leher labu banyak terdapat debu dan
partikel-partikel. Langkah III labu yang air kaldu didalamnya tetap
jernih dimiringkan sampai air kaldu didalamnya mengalir kepermukaan
pipa hingga bersentuhan dengan udara. Setelah itu labu diletakkan
kembali pada tempat yang aman selama beberapa hari. Kemudian keadaan
air kaldu diamati lagi. Ternyata air kaldu didalam labu meanjadi
busuk dan banyak mengandung mikroorganisme. Melaui pemanasan terhadap
perangkat percobaanya, seluruh mikroorganisme yang terdapat dalam air
kaldu akan mati. Disamping itu, akibat lain dari pemanasan adalah
terbentuknya uap air pada pipa kaca berbentuk leher angsa. Apabila
perangkat percobaan tersebut didinginkan, maka air pada pipa akan
mengembun dan menutup lubang pipa tepat pada bagian yang berbentuk
leher. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya mikroorganisme yang
bergentayangan diudara untuk masuk kedalam labu. Inilah yang
menyebabkan tetap jernihnya air kaldu pada labu tadi. Pada saat
sebelum pemanasan, udara bebas tetap dapat berhubungan dengan ruangan
dalam labu. Mikroorganisme yang masuk bersama udara akan mati pada
saat pemanasan air kaldu. Setelah labu dimiringkan hingga air kaldu
sampai kepermukaan pipa, air kaldu itu akan bersentuhan dengan udara
bebas. Disini terjadilah kontaminasi mikroorganisme. Ketika labu
dikembalikan keposisi semula (tegak), mikroorganisme tadi ikut
terbawa masuk. Sehingga, setelah labu dibiarkan beberapa beberapa
waktu air kaldu menjadi akeruh, karena adanya pembusukan oleh
mikrooranisme tersebut. Dengan demikian terbuktilah ketidak benaran
paham Abiogenesis atau generation spontanea, yang menyatakan bahwa
makhluk hidup berasal dari benda mati yang terjadi secara spontan.
Berdasarkan hasil percobaan Redi, Spallanzani, dan Pasteur tersebut,
maka tumbanglah paham Abiogenesis, dan munculah paham teori baru
tentang awal mula makhluk hidup yang dikenal dengan teori Biogenesis.
c.
Teori Kreasi Khas (Special Creation)
Teori
ini menyatakan bahwa kehidupan diciptakan oleh zat supranatural
(gaib) pada saat istimewa. Segala spesies makhluk hidup saat ini
sudah ada sejak dahulu dan masing-masing spesies diciptakan
sendiri-sendiri sebagaimana aadanya saat ini. Penganut teori adalah
Carolus Linnaeus.
d.
Teori Kosmozoon
Teori
ini menyatakan bahwa kehidupan di dunia berasal dari angkasa atau
datang dari meteor yang jatuh dari angkasa luar (kosmos) ke bumi. Hal
itu diperkuat dengan hasil analisis peninggalan peradapan Inca.
Pelopor teori ini adalah Arrhenius (1991).
e.
Teori Kataklisma
Teori
ini menyatakan bahwa segala spesies diciptakan sendiri-sendiri dan
berlangsung dalam periode-periode, dimana antara periode satu dengan
yang lain terjadi bencana. Bencana itu menghancurkan spesies-spesies
sebelumnya dan memunculkan pesies baru. Pelopor teori ini adalah
Cuvier.
f.
Teori Evolusi Kimia
Teori
ini dikemukakan oleh Harold Urey. Teori ini menyatakan bahwa
asal-usul kehidupan diawali dengan adanya senyawa organik di atmosfer
yang berupa gas-gas seperti metana (CH4), Hidrogen(H2), Uap air
(H2O), dan amonia (NH3) yang bereaksi dengan bantuan energi dari
sinar kosmis dan kilatan listrik halilintar sehingga terbentuk asam
amino yang merupakan bahan dasar pembangunan kehidupan.
g.
Teori Evolusi Biologi
Teori
evolusi biologi menyatakan bahwa mahluk hidup pertama merupakan hasil
dari evolusi molekul anorganik (evolusi kimia) yang kemudian
berkembang menjadi struktur kehidupan (sel). Berdasarkan hasil
percobaan Oparin, Haldane, dan Urey, asal usul kehidupan berasal dari
sintesis dan akumulasi monemer organik pada kondisi abiotik. Molekul
yang dihasilkan secara abiotik ini disebut protobion yang merupakan
bentuk sel hidup awal yang belum mampu bereproduksi tetapi mampu
memelihara lingkungan kimia dalam tubuhnya yang berbeda dari
lingkungan sekitarnya. Protobion inilah yang merupakan mahluk hidup
pertama yang bersifat hetetrof primer yang hidup secara anaerob. Sel
mengalami perkembangan melalui evolusi dari bentuk yang paling
sederhana ke bentuk yang paling kompleks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar